Advertisement
Langgam Pos - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Probolinggo ternyata membawa angin segar bagi para petani tembakau. Jelang panen kali ini, harga tembakau mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp 62 ribu per kilogram, dan diperkirakan akan terus naik hingga September 2024.
Menurut data dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), para petani telah memasuki masa panen sejak Juli 2024. Pada masa panen awal, harga tembakau masih berada di kisaran Rp 45 ribu per kilogram. Ketua APTI Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, menyatakan bahwa di sembilan dari empat belas kecamatan di Probolinggo, petani menanam tembakau jenis V-O, sementara empat kecamatan lainnya menanam tembakau Jawa atau Menyono, dan satu kecamatan menanam tembakau Kasturi.
"Memasuki panen ketiga ini, Alhamdulillah kondisi daun tembakau sangat baik, baik dari segi lebar maupun kualitas. Daunnya juga tidak berlubang, yang membuat harganya naik signifikan," ujar Mudzakkir pada Sabtu (10/8/2024).
Mudzakkir menjelaskan bahwa pada panen pertama, harga tembakau hanya Rp 45 ribu per kilogram karena kadar nikotinnya yang ringan. Namun, seiring dengan bertambahnya kadar nikotin pada panen ketiga dan keempat, harga tembakau diperkirakan akan terus naik hingga September.
Di sisi lain, petani tembakau Johansyah menambahkan, meski harga tembakau saat ini meningkat, dirinya tetap harus intensif dalam perawatan tanaman. Selain rutin memupuk, ia juga melakukan pengobatan untuk mencegah serangan hama.
"Harga yang tinggi tentu menggembirakan, tetapi perawatan tetap harus diperhatikan untuk menghindari kerugian akibat hama," tuturnya.
Para petani berharap tren kenaikan harga ini berlanjut hingga akhir panen, memberikan keuntungan lebih besar bagi mereka.
Para petani berharap tren kenaikan harga ini berlanjut hingga akhir panen, memberikan keuntungan lebih besar bagi mereka.
(*)