Advertisement
Langgam Pos - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengumumkan capaian terbaru terkait kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Berdasarkan data per Maret 2024, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur tercatat berada di angka 0,66 persen, setara dengan 268.645 jiwa penduduk.
Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan bahwa angka ini merupakan prestasi membanggakan. "Alhamdulillah, kemiskinan ekstrem di Jatim turun signifikan. Ini adalah hasil dari konsistensi kebijakan dan program penanganan kemiskinan yang telah dijalankan selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah Indar Parawansa dan Pak Emil Elistianto Dardak," ujar Adhy dalam konferensi pers di Surabaya, Senin (26/8/2024).
Secara nasional, penurunan kemiskinan ekstrem juga terjadi, dengan angka mencapai 0,83 persen pada tahun 2024, turun dari 3,90 persen pada tahun 2020. Meski begitu, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur tetap menjadi salah satu yang terendah di Pulau Jawa, hanya berada di atas DKI Jakarta (0,35 persen) dan Banten (0,62 persen).
Adhy menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi semua pihak yang terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan. Beberapa program unggulan yang berkontribusi pada capaian ini antara lain pemberian insentif fiskal, pasar murah, serta penyediaan air bersih di desa-desa.
Pemprov Jatim juga menjalankan program penanggulangan kemiskinan melalui strategi Jatim Satya yang meliputi pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Salah satu contohnya adalah realisasi program Kredit Sejahtera (Prokesra) yang pada triwulan I 2024 berhasil menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp217,79 triliun.
Adhy menegaskan bahwa meskipun capaian ini patut diapresiasi, pihaknya akan terus bekerja keras untuk mencapai target zero kemiskinan ekstrem di Jawa Timur hingga akhir tahun 2024. "Kami tidak akan berhenti sampai kemiskinan ekstrem di Jawa Timur angkanya nol. Semua orang harus sejahtera, karena ini adalah cita-cita bangsa," pungkasnya.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur mengalami penurunan drastis dari 4,40 persen pada tahun 2020 menjadi 0,66 persen pada tahun ini.
(*)