Advertisement
Langgam Pos - Jatim - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi di kawasan perairan Jawa Timur (Jatim). Menurut peringatan tersebut, gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi pada 8-9 Agustus 2024.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, M. Arif Wiyono, mengungkapkan bahwa tinggi gelombang dapat mencapai antara 1,25 meter hingga 2,5 meter. Gelombang tinggi ini diprediksi akan mempengaruhi beberapa wilayah, termasuk perairan Kalimantan Tengah bagian timur, laut Jawa bagian utara dan selatan Bawean, serta laut Jawa bagian barat dan timur Masalembo.
Selain itu, perairan Kepulauan Sapudi, Kepulauan Kangean, selatan Jatim, samudera Hindia selatan Jatim, perairan utara Madura, serta perairan Tuban-Lamongan juga diperkirakan terdampak.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan sekitar 8-24 knot. Peringatan lebih lanjut menyebutkan bahwa ketinggian gelombang bisa meningkat lebih lanjut jika ada kehadiran awan Cumulonimbus.
"Keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap dapat meningkatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang," jelas Arif dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024).
BMKG juga menambahkan bahwa ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai dua kali lipat dari ketinggian gelombang signifikan yang diperkirakan. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat beraktivitas, terutama dalam aktivitas pelayaran.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus memperbarui informasi dari BMKG sebelum melakukan aktivitas," tandasnya.
BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan, yang umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan sekitar 8-24 knot. Peringatan lebih lanjut menyebutkan bahwa ketinggian gelombang bisa meningkat lebih lanjut jika ada kehadiran awan Cumulonimbus.
"Keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap dapat meningkatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang," jelas Arif dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024).
BMKG juga menambahkan bahwa ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai dua kali lipat dari ketinggian gelombang signifikan yang diperkirakan. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat beraktivitas, terutama dalam aktivitas pelayaran.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus memperbarui informasi dari BMKG sebelum melakukan aktivitas," tandasnya.
(*)
