Notification

×

Iklan

Iklan

Pilkada 2024 Diprediksi Dipenuhi Calon Tunggal: Alasan dan Dampaknya

Thursday, August 8, 2024 | August 08, 2024 WIB
Pilkada 2024 Diprediksi Dipenuhi Calon Tunggal: Alasan dan Dampaknya


Langgam Pos - Jakarta - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) memprediksi Pilkada 2024 akan didominasi calon tunggal. Berikut penjelasan dari Kornas JPPR, Rendy NS Umboh.

Kornas Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Rendy NS Umboh, memprediksi bahwa Pilkada 2024 akan mengalami tren calon tunggal yang masif. Ia mengidentifikasi beberapa alasan yang menjadi latar belakang fenomena ini.

Pertama, Rendy menilai bahwa kondisi politik pasca Pemilu Februari 2024 berdampak signifikan. Partai politik dan koalisi saat ini tengah melakukan pemetaan daerah secara menyeluruh. "Khawatiran kami bukan hanya pada beberapa daerah seperti Jakarta, tetapi potensi ini bisa meluas ke hampir seluruh wilayah Indonesia secara terstruktur oleh elite-elite partai," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan sebuah media online pada Kamis (8/8/2024).

Menurutnya, keputusan pencalonan seringkali terpusat di tingkat DPP, yang membuka ruang bagi praktik politik yang tidak sehat dan dapat merusak demokrasi. "Situasi ini menciptakan kondisi yang tampak demokratis tetapi sebenarnya hanya bersifat simbolis. Semua keputusan sudah dibuat oleh elit partai, mengurangi esensi Pilkada langsung," tambahnya.

Kedua, Rendy menjelaskan bahwa kepentingan politik dan pengaturan kursi kabinet pasca Pemilu Presiden 2024 akan memengaruhi Pilkada. "Pemilu sudah selesai, namun masih ada pelantikan dan pembagian kursi kabinet yang menunggu. Jika terjadi friksi dan faksi sebelum proses ini selesai, akan menambah kerumitan dalam Pilkada," paparnya.

Ketiga, Rendy menyebutkan bahwa konstelasi Pemilu 2029 sedang dipersiapkan sejak Pilkada serentak 2024. "Pilkada 2024 merupakan bagian dari strategi untuk Pemilu 2029. Selama ini, elemen kekuasaan dan penyalahgunaan wewenang memainkan peran penting dalam Pilkada dan Pemilu," katanya.

Rendy mengimbau partai politik untuk menjaga integritas demokrasi Indonesia dengan memastikan proses Pilkada berlangsung adil dan sehat. "Kami berharap partai politik mendorong proses yang alamiah, memperjuangkan kapabilitas dan kredibilitas kandidat terbaik untuk kesejahteraan masyarakat," tutupnya.


(*)
close