Langgampos.com - Pemerintah Kota Depok memperkenalkan Gerakan Depok Go Bersih (D'GoBer) sebagai upaya strategis untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dan didukung oleh Surat Edaran Wali Kota Depok, Mohammad Idris, yang bernomor 658.1/584/SATGAS SAMPAH/2024. Surat tersebut menekankan pentingnya pengelolaan sampah secara komprehensif dan melibatkan masyarakat secara aktif.
Gerakan D'GoBer ini merupakan implementasi dari berbagai regulasi yang terkait dengan pengelolaan sampah, seperti Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2018 yang mengubah Perda Nomor 5 Tahun 2014.
Idris menggarisbawahi bahwa partisipasi masyarakat sangat penting, khususnya dalam memisahkan sampah di sumbernya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendorong pengelolaan sampah berbasis komunitas. "Pemilahan sampah dari sumbernya serta pengurangan plastik sekali pakai adalah kunci untuk mewujudkan Depok yang lebih bersih," tegasnya.
Langkah-langkah utama dalam gerakan ini meliputi pemilahan sampah di rumah dan tempat kerja, penyediaan tempat sampah terpilah, serta pengurangan penggunaan plastik seperti kantong plastik, sedotan, dan styrofoam. Idris juga mengajak masyarakat untuk beralih ke penggunaan alat makan dan minum yang dapat digunakan kembali.
Selain itu, D'GoBer juga mempromosikan pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan membentuk satuan tugas di setiap RW yang dikoordinasikan oleh camat dan lurah. Masyarakat didorong untuk menerapkan metode seperti komposting, biopori, budidaya maggot, hingga bank sampah. Hanya sampah residu yang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sesuai aturan daerah.
Idris berharap gerakan ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah. "Dengan kerja sama semua pihak, kita optimis Kota Depok dapat menjadi lebih bersih dan sehat," tutupnya.
(*)
