Iklan

Saturday, September 14, 2024, September 14, 2024 WIB
Last Updated 2024-09-16T02:48:02Z
Islami

Meriahkan Maulid Nabi dengan 15 Tradisi Unik di Berbagai Daerah Indonesia

Read To
Advertisement

Meriahkan Maulid Nabi dengan 15 Tradisi Unik di Berbagai Daerah Indonesia


Langgampos.com - Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah, dan pada tahun 2024 ini, jatuh pada 16 September. Di Indonesia, perayaan ini dirayakan dengan libur nasional dan serangkaian tradisi unik di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki cara khas dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad, yang dipengaruhi oleh sejarah dan budaya lokal.

Berikut adalah 15 tradisi unik dalam menyambut Maulid Nabi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia:

1. Sekaten (Yogyakarta dan Surakarta)

Diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta, Sekaten diadakan setiap tahun dari tanggal 5 hingga 12 Mulud (Rabiul Awal). Sekaten, yang berasal dari kata "Syahadatin," adalah ajang untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat pada masa Sunan Kalijaga, menggunakan musik gamelan untuk menarik perhatian.

2. Walima (Gorontalo)

Tradisi ini melibatkan lantunan zikir di masjid-masjid, disertai dengan penyajian makanan khas seperti kolombengi dan wapili yang disusun dalam Tolangga, sebuah usungan berbentuk perahu atau menara, dan dibawa ke masjid.

3. Nyiram Gong (Cirebon)

Ritual pembersihan gamelan sekaten yang dilakukan oleh Keraton Kanoman ini melambangkan pembersihan diri menjelang Maulid Nabi. Prosesnya melibatkan penggunaan air kembang, air kelapa hijau, dan batu bata merah.

4. Endog-endogan (Banyuwangi)

Di Banyuwangi, telur hias digunakan sebagai simbol kelahiran Nabi Muhammad. Telur ini ditancapkan pada pohon pisang yang dihias dan diarak keliling kampung.

5. Baayun Maulid (Banjar)

Tradisi mengayun bayi ini dilakukan di Kalimantan Selatan. Bayi diletakkan dalam ayunan yang dihias, diiringi oleh lantunan doa dan syair.

6. Molodhen (Madura)

Madura memiliki tradisi maulidan yang dirayakan baik secara individu maupun berjamaah. Anak-anak selalu antusias menghadiri acara ini, terutama saat tumpeng buah dibagikan.

7. Masak Kuah Beulangong (Aceh)

Di Aceh, masyarakat bersama-sama memasak Kuah Beulangong, sup daging sapi dengan kuah kari, sebagai bagian dari perayaan Maulid Nabi.

8. Baayun Maulid (Banjar)

Kegiatan ini mengayun bayi dalam rangka syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

9. Bungo Lado (Padang Pariaman)

Masyarakat membuat pohon hias untuk disumbangkan ke panti asuhan.

10. Baca Kitab Al-Barzanji (Jepara)

Di Jepara, tradisi Maulid Nabi dirayakan dengan membaca kitab Al-Barzanji, diiringi tausiyah dan doa bersama.

11. Bale Saji (Bali)

Masyarakat Bali mengarak Bale Saji yang berisi hiasan telur dan bunga kertas sebagai simbol kelahiran Nabi.

12. Karts Rammang-rammang (Sulawesi Selatan)

Tradisi ini melibatkan arak-arakan makanan di sepanjang sungai menggunakan perahu.

13. Shalawat Nabi dan Al-Barzanji (Lombok)

Warga Lombok merayakan Maulid Nabi dengan membaca shalawat dan syair Al-Barzanji, serta mengadakan lomba-lomba.

14. Keresan (Mojokerto)

Tradisi yang mirip dengan panjat pinang, di mana hadiah digantung pada ranting pohon kersen untuk diperebutkan.

15. Sebar Udikan (Madiun)

Masyarakat Madiun menyebar uang koin sebagai bentuk tradisi turun-temurun dalam merayakan Maulid Nabi.


Tradisi-tradisi ini memperlihatkan betapa kaya dan beragamnya cara masyarakat Indonesia dalam menghormati dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.




(*)
close