Iklan

Wednesday, September 4, 2024, September 04, 2024 WIB
Islami

Pengaruh Tekanan Psikologis Terhadap Kondisi Fisik: Refleksi dari Dahsyatnya Kiamat

Baca Juga
Advertisement
Pengaruh Tekanan Psikologis Terhadap Kondisi Fisik: Refleksi dari Dahsyatnya Kiamat


Langgampos.com - Dalam dunia medis, terdapat kondisi yang dikenal sebagai gejala psikosomatik, yaitu kondisi fisik yang dipengaruhi oleh keadaan psikologis. Kondisi kejiwaan seseorang dapat memengaruhi kesehatannya secara fisik. Ketika pikiran dan jiwa seseorang berada di bawah tekanan berat, tubuh mereka pun merespons dengan gejala fisik yang nyata.

Dalam Al-Qur'an, Allah menggambarkan betapa dahsyatnya peristiwa Kiamat hingga menyebabkan perubahan fisik yang luar biasa. Pernahkah kita merenungkan bagaimana kondisi psikologis manusia ketika menghadapi Hari Kiamat? Dalam firman Allah, digambarkan bahwa peristiwa ini begitu dahsyat hingga seorang anak bisa beruban dan wanita hamil mengalami keguguran.

Allah berfirman, "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (Hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras." (QS Al-Hajj [22]: 1-2).

Ketakutan, kekhawatiran, dan kesedihan yang mendalam adalah contoh dari tekanan psikologis yang dapat memicu perubahan fisiologis. Dalam konteks Kiamat yang digambarkan dengan begitu dahsyat, tekanan psikologis tersebut menyebabkan perubahan fisik yang ekstrem. Bayangkan seorang ibu yang tiba-tiba lalai dari bayinya atau anak-anak yang beruban karena takut akan dahsyatnya peristiwa tersebut.

Kisah ini juga tercermin dalam peristiwa lain yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tekanan psikologis terhadap tubuh. Dikisahkan bahwa dalam semalam, rambut seorang wanita Belgia berubah menjadi putih karena teror vonis hukuman mati oleh pengadilan Jerman. Contoh lainnya adalah seorang wanita yang berhenti menstruasi karena tekanan psikologis saat berada di barak perang, namun kembali normal setelah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Kondisi psikologis seperti ketakutan, ketidakamanan, atau bahkan kesedihan yang mendalam, dapat memicu gejala fisik yang drastis. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kondisi mental dan kesehatan fisik.

Mahabenar Allah dengan segala firman-Nya. "Sungguh, guncangan (Hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya."

Gejala psikosomatik mungkin belum dikenal saat Al-Qur'an diturunkan, namun Allah telah menggambarkan secara jelas betapa kondisi mental yang ekstrem dapat mempengaruhi tubuh manusia. Pengaruh psikologis ini menunjukkan betapa dahsyatnya peristiwa Kiamat hingga menyebabkan perubahan fisik yang signifikan pada manusia.


(*)
close