Langgampos.com - Harga emas dunia diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan hingga mencapai USD 3.000 per troy ounce pada akhir tahun ini, menurut Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah.
Dalam pernyataannya, Elvi menyebutkan bahwa prediksi ini didorong oleh ketegangan geopolitik yang terus meningkat, terutama di kawasan Timur Tengah. "Kemungkinan harga emas masih akan pecah rekor," ujar Elvi saat konferensi pers di The Gade Tower, Jakarta.
Saat ini, harga emas berada di kisaran USD 2.500 per troy ounce. Namun, analis pasar memperkirakan harga ini dapat melonjak mencapai USD 3.000 per troy ounce. Faktor utama yang mempengaruhi proyeksi ini adalah ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, terutama antara Iran dan Israel, yang berpotensi semakin memanas.
Selain itu, pasar juga akan menunggu hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada awal November 2024. Hasil pemilu tersebut diprediksi akan mempengaruhi nilai tukar dolar AS, yang pada gilirannya dapat berdampak pada harga emas.
Elvi menjelaskan bahwa investor cenderung memilih emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. "Jika ketegangan geopolitik dan situasi politik di AS semakin memanas, harga emas mungkin akan mencapai USD 3.000 per troy ounce," tambahnya.
Dengan berbagai sentimen ini, para investor diharapkan tetap memantau perkembangan geopolitik dan politik global, karena faktor-faktor ini akan sangat mempengaruhi pergerakan harga emas di pasar dunia.
(*)
