Iklan

Tuesday, September 10, 2024, September 10, 2024 WIB
Last Updated 2024-09-13T20:44:21Z
News

Sidang Kabinet Paripurna di IKN: Jokowi Siap Sambut Tamu Kenegaraan dan Investor Asing

Read To
Advertisement
Sidang Kabinet Paripurna di IKN: Jokowi Siap Sambut Tamu Kenegaraan dan Investor Asing



Langgampos.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar Sidang Kabinet Paripurna di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 13 September 2024. Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, mengumumkan bahwa seluruh menteri telah diundang untuk menghadiri sidang tersebut. Sidang ini merupakan salah satu langkah penting dalam mengonsolidasikan rencana pembangunan IKN ke depan.

Hasan juga menyebutkan bahwa fasilitas di IKN sudah siap untuk menerima tamu kenegaraan. Ruangan-ruangan khusus untuk menyambut tamu negara sudah tersedia, sehingga kunjungan tingkat internasional dapat dilakukan dengan lancar. "IKN siap menerima tamu negara. Fasilitasnya sudah siap digunakan," ungkap Hasan.

Selain membahas berbagai agenda pemerintahan, Presiden Jokowi akan melakukan groundbreaking dua proyek besar di IKN yang melibatkan investor asing dari China dan Australia. Proyek dari China akan berfokus pada campuran sektor jasa, perhotelan, dan pusat perbelanjaan, sementara investasi dari Australia difokuskan pada pengembangan sektor pendidikan.

“Groundbreaking proyek ini dijadwalkan berlangsung pada 19 atau 20 September 2024,” jelas Hasan. Ia juga menambahkan bahwa investasi ini menandakan mulai meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap IKN sebagai pusat baru kegiatan ekonomi dan bisnis.

Jokowi sendiri tidak akan sepenuhnya berkantor di IKN selama sisa masa jabatannya, namun ia akan tetap menjalankan kegiatan pemerintahan dari IKN, termasuk mengadakan rapat dengan menteri, menerima tamu kenegaraan, serta menjalin komunikasi dengan para investor.

Dengan semakin banyaknya investasi yang mengalir ke IKN, Hasan menegaskan bahwa ini adalah bukti nyata bahwa pembangunan IKN bukan sekadar mimpi, melainkan langkah konkret menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.



(*)
close