Advertisement
Langgampos.com - Jakarta - Pada Kamis pagi, 24 Oktober 2024, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami penguatan terhadap rupiah. Dolar AS tercatat berada di posisi Rp 15.624, meningkat sebesar 16 poin atau 0,10% dibandingkan hari sebelumnya. Peningkatan ini terjadi menjelang akhir pekan, menunjukkan tren kenaikan yang masih berlanjut.
Menurut data yang dikutip dari RTI, dolar AS dibuka di level Rp 15.608 pada pagi hari. Tidak berselang lama, nilai tukar dolar AS bahkan sempat melonjak ke level tertinggi hari ini, yaitu Rp 15.636. Namun, pada pukul 09.10 WIB, dolar AS mengalami sedikit penurunan ke posisi Rp 15.624.
Dalam pergerakannya sepanjang pagi, dolar AS tercatat mengalami fluktuasi antara level tertinggi Rp 15.636 dan level terendah Rp 15.608. Ini menunjukkan dinamika yang cukup signifikan dalam pasar valuta asing di Indonesia.
Tren Penguatan Dolar AS Secara Mingguan dan Bulanan
Secara mingguan, dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,64%. Penguatan ini berlanjut jika dilihat dari tren bulanan, di mana mata uang tersebut menguat sebesar 3,06%. Tren kenaikan ini mengindikasikan permintaan dolar yang masih tinggi, seiring dengan berbagai faktor ekonomi global yang memengaruhi nilai tukar mata uang.
Namun, jika dilihat dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti tiga bulanan dan enam bulanan, dolar AS justru mengalami pelemahan. Secara tiga bulanan, dolar AS tercatat melemah sebesar 3,82%, dan dalam enam bulan terakhir, mata uang ini melemah 3,47%. Meski begitu, dalam periode year-to-date, dolar AS masih mencatatkan penguatan sebesar 1,49%. Namun, secara tahunan, dolar AS justru melemah 1,83%.
Pergerakan Dolar AS Terhadap Mata Uang Lain
Tidak hanya terhadap rupiah, nilai tukar dolar AS juga mengalami fluktuasi terhadap mata uang lainnya di pasar internasional. Misalnya, terhadap dolar Australia, dolar AS tercatat melemah tipis sebesar 0,05%. Namun, terhadap Euro, dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,04%.
Selain itu, pergerakan dolar AS terhadap Poundsterling menunjukkan peningkatan sebesar 0,06%. Sebaliknya, terhadap Yuan Tiongkok, dolar AS melemah sebesar 0,13%, terhadap Yen Jepang melemah 0,03%, dan terhadap dolar Singapura melemah sebesar 0,06%.
Penguatan dolar AS ini diiringi oleh sentimen pasar global yang sedang dipengaruhi oleh berbagai kebijakan ekonomi internasional serta kondisi ekonomi domestik di masing-masing negara, termasuk Indonesia.
(*)