Advertisement
Langgampos.com - Sumenep - Anggota DPRD Sumenep, Hairul Anwar, menyoroti maraknya produksi dan distribusi rokok ilegal tanpa pita cukai di wilayahnya. Fenomena ini, menurut Hairul, bukan semata-mata karena keinginan para produsen untuk menghindari aturan, melainkan akibat sulitnya akses dan tingginya biaya cukai yang harus dibayar oleh produsen kecil.
Dalam pernyataannya, Hairul Anwar, yang merupakan anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), menjelaskan bahwa meski rokok yang diproduksi oleh industri kecil ini tidak memiliki pita cukai, bukan berarti aktivitas mereka ilegal. "Tembakau yang mereka gunakan jelas dibeli dari pedagang, dan mereka juga menciptakan lapangan kerja serta kreativitas melalui pengemasan. Hanya saja, mereka tidak mampu membeli pita cukai karena harganya yang terlalu mahal," ungkapnya.
Ia mengusulkan agar pemerintah lebih peka dan hadir membantu industri kecil ini dengan cara mempermudah akses terhadap cukai yang lebih terjangkau. Menurut Hairul, hal ini bisa menjadi solusi agar produsen kecil tetap dapat beroperasi secara legal dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara.
"Cukai yang lebih murah akan membuat produsen rokok kecil mampu membayar pajak tersebut, sehingga tidak hanya mendukung bisnis mereka, tapi juga meningkatkan pemasukan negara. Namun, jika cukai tetap tinggi, ini akan menjadi beban berat bagi mereka," tambah Hairul.
Selain itu, Hairul menyoroti bahwa saat ini produsen rokok kecil menghadapi tekanan besar akibat kebijakan cukai yang dianggap memberatkan. Hal ini membuat mereka sulit bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki kemampuan finansial lebih kuat. Kebijakan tersebut, jika tidak ditinjau kembali, menurutnya bisa memukul mundur sektor industri rokok lokal yang sedang berusaha bertahan di pasar.
Hairul pun berharap pemerintah segera hadir dengan solusi konkret. Ia menegaskan bahwa jika pemerintah tidak memberikan perhatian yang memadai, industri kecil rokok lokal bisa terancam keberlangsungannya, yang pada akhirnya akan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
"Peran produsen rokok kecil dalam pertumbuhan ekonomi daerah sangat signifikan. Pemerintah harus turun tangan dan memberikan dukungan melalui kebijakan cukai yang lebih ramah bagi mereka," pungkas Hairul.
(Ad)