Advertisement
Langgampos.com - Konsep twin cities, yang mengusung ide bahwa Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat berfungsi sebagai dua ibu kota Indonesia, diusulkan oleh Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI). Usulan ini disampaikan oleh Bambang Susantono, mantan Kepala Otorita IKN dan saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan IKN.
Dalam unggahan di media sosial Instagramnya, Bambang mengungkapkan bahwa ASPI telah melakukan kajian mendalam dengan para anggotanya, yang terdiri dari 100 program perencanaan wilayah dan kota di 74 universitas di seluruh Indonesia. Ia menegaskan pentingnya pendekatan ini untuk memastikan bahwa pembangunan IKN dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.
"Berdasarkan kajian tersebut, ASPI mengusulkan empat skenario pembangunan untuk IKN. Usulan ini bertujuan agar proses pembangunan dapat kembali ‘on the track’ dan sesuai dengan visi awal," jelas Bambang. Konsep twin cities ini menawarkan pembagian fungsi yang jelas antara Jakarta dan IKN dalam jangka pendek. Jakarta akan bertindak sebagai ibu kota secara legal (de jure), sementara IKN akan berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan nasional (de facto).
Pendekatan ini diharapkan dapat membantu mengelola tahap transisi saat ini dengan lebih efektif. "Masing-masing kota akan didesain untuk melaksanakan fungsi utama tertentu, memanfaatkan kekuatan masing-masing. Saya berterima kasih kepada ASPI atas masukan berharga ini," tambahnya.
Bambang menekankan bahwa ASPI, sebagai organisasi akademik, memiliki kualifikasi yang memadai untuk terlibat aktif dalam proses perencanaan dan pembangunan ibu kota baru ini. Keanggotaan ASPI yang luas memungkinkan mereka untuk memberikan perspektif yang beragam dan mendalam tentang pembangunan IKN. "InsyaAllah, pesan ini akan saya sampaikan kepada pemerintah, baik saat ini maupun di masa mendatang, sebagai wujud kerjasama untuk melahirkan sebuah ibu kota berkelanjutan bagi rakyat," tutupnya.
Pengembangan IKN di Kalimantan Timur telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan untuk merelokasi pusat pemerintahan dari Jakarta, yang menghadapi berbagai tantangan, termasuk kemacetan, polusi, dan risiko bencana alam. Dengan penerapan konsep twin cities, diharapkan proses transisi ini dapat dilakukan dengan lebih lancar dan terencana, sehingga kedua kota dapat saling melengkapi.
Usulan ini tentunya memicu diskusi yang lebih luas mengenai peran Jakarta dan IKN dalam konteks perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia ke depan. Langkah ini dianggap sebagai upaya strategis untuk mendukung visi jangka panjang pemerintah dalam menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sebagai ibu kota baru, IKN diharapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga mampu menjadi magnet bagi investasi dan inovasi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. Sementara itu, Jakarta diharapkan tetap berfungsi sebagai pusat bisnis dan ekonomi, dengan peran yang jelas dalam mendukung kegiatan pemerintahan dan administratif.
Dengan kolaborasi dan perencanaan yang matang, konsep twin cities ini berpotensi menjadi solusi yang inovatif untuk tantangan yang dihadapi oleh kedua kota.
(*)
Source: 1