pilkada

Iklan

Friday, October 18, 2024, October 18, 2024 WIB
Last Updated 2024-10-18T15:58:44Z
Islami

Mengapa Allah Mencabut Lidah Ikan? Berikut Ini Alasannya

Read To
Advertisement
Mengapa Allah Mencabut Lidah Ikan? Berikut Ini Alasannya


Langgampos.com - Setelah Allah menciptakan Nabi Adam, Dia memerintahkan seluruh malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan atas ciptaan-Nya. Semua makhluk patuh menjalankan perintah ini, kecuali iblis. Iblis merasa lebih tinggi karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam terbuat dari tanah. Kesombongan inilah yang menyebabkan iblis menolak untuk bersujud. Sebagai akibat dari pembangkangannya, iblis dilaknat dan diusir dari surga.

Setelah diusir, iblis turun ke bumi dan tempat pertama yang ia tuju adalah laut. Di sana, iblis bertemu dengan ikan. Dengan niat buruk, iblis menceritakan keburukan tentang Nabi Adam kepada ikan-ikan. Sayangnya, ikan-ikan di laut percaya pada cerita yang disampaikan oleh iblis tanpa berpikir panjang. Bahkan, mereka mulai menyebarkan berita bohong tersebut kepada seluruh penghuni laut lainnya.

Tindakan ikan-ikan yang ikut menyebarkan fitnah ini membuat Allah murka. Sebagai hukuman atas perbuatan mereka yang gegabah dalam menyebarkan kebohongan, Allah mencabut lidah ikan. Dengan cara ini, ikan-ikan tidak lagi dapat berbicara atau menyebarkan berita yang tidak benar.

Kisah ini mengandung pelajaran penting bagi umat manusia. Kita diingatkan agar selalu berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Menyebarkan fitnah atau berita bohong dapat membawa dampak yang buruk, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Ikan dalam kisah ini mewakili contoh bagaimana kepercayaan buta dan penyebaran kebohongan dapat mendatangkan murka Allah.

Selain itu, cerita ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga lisan dan ucapan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada banyak informasi yang belum tentu benar. Penting bagi kita untuk selalu memeriksa kebenaran sebelum menyebarkannya, agar terhindar dari perbuatan yang dapat merugikan orang lain dan diri kita sendiri.

Melalui kisah ini, Allah mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi. Baik buruknya ucapan dan tindakan kita akan kembali kepada kita di akhirat nanti. Sebagaimana ikan yang kehilangan kemampuan berbicaranya, manusia pun harus berhati-hati dalam berbicara agar tidak terjerumus dalam dosa besar seperti fitnah.


(*)
close