Advertisement
Langgampos.com - Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar kembali menghadirkan wisata naik dokar gratis, yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu. Wisata ini tidak hanya menawarkan pengalaman berkeliling kota dengan transportasi tradisional, tetapi juga kesempatan untuk belajar tentang sejarah dan situs-situs budaya di Denpasar. Program ini dijadwalkan berlanjut hingga tahun 2025, dengan dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Kota Denpasar.
Jadwal dan Rute Wisata
Wisata dokar gratis ini berlangsung setiap akhir pekan, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WITA. Wisatawan dapat menikmati perjalanan selama 30 menit sambil mendengarkan penjelasan audio mengenai situs-situs warisan budaya yang dilalui.
Ada dua titik pemberangkatan bagi warga yang ingin mencoba naik dokar:
1. Terminal Tegal, Jalan Imam Bonjol
Dari sini, dokar akan melewati Jalan Gunung Batur, Jalan Gunung Merapi, Jalan Soetomo, Jalan Gajah Mada, Jalan Hasanudin, sebelum kembali lagi ke Terminal Tegal.
2. Jalan Sulawesi Utara
Dari titik ini, dokar akan melewati Jalan Surapati, Jalan Kapten Agung, Jalan Sugianyar, Jalan Thamrin, lalu kembali ke Jalan Sulawesi Utara.
Program wisata dokar ini sangat diminati, terutama oleh anak-anak. Para orang tua kerap membawa anak-anak mereka untuk mengenal lebih dekat moda transportasi tradisional dan menjelajah situs-situs budaya di sekitar Denpasar.
Anggaran dan Dukungan Program
Dinas Pariwisata Kota Denpasar memastikan bahwa wisata dokar gratis ini akan tetap berlanjut hingga tahun depan dengan anggaran sebesar Rp 263 juta. Dana ini digunakan untuk membayar honor delapan kusir dokar, yang masing-masing mendapatkan Rp 350 ribu per hari.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, selain memberikan pengalaman wisata yang unik, program ini juga bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi. "Kami sudah melengkapi dokar dengan audio treatment yang menjelaskan tentang heritage yang dilewati. Harapannya, program ini dapat menggugah masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya," ujarnya.
Pelestarian Budaya Melalui Wisata
Riyastiti juga berharap, dengan adanya wisata dokar gratis ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Situs-situs yang dilalui selama perjalanan menggunakan dokar, seperti kawasan heritage Gajah Mada, diharapkan dapat menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.
"Semoga bisa berdampak pada peningkatan kunjungan ke kawasan heritage Gajah Mada," pungkasnya.
Dengan adanya program wisata gratis ini, diharapkan Denpasar dapat terus melestarikan transportasi tradisional sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya yang dimiliki.
Ada dua titik pemberangkatan bagi warga yang ingin mencoba naik dokar:
1. Terminal Tegal, Jalan Imam Bonjol
Dari sini, dokar akan melewati Jalan Gunung Batur, Jalan Gunung Merapi, Jalan Soetomo, Jalan Gajah Mada, Jalan Hasanudin, sebelum kembali lagi ke Terminal Tegal.
2. Jalan Sulawesi Utara
Dari titik ini, dokar akan melewati Jalan Surapati, Jalan Kapten Agung, Jalan Sugianyar, Jalan Thamrin, lalu kembali ke Jalan Sulawesi Utara.
Program wisata dokar ini sangat diminati, terutama oleh anak-anak. Para orang tua kerap membawa anak-anak mereka untuk mengenal lebih dekat moda transportasi tradisional dan menjelajah situs-situs budaya di sekitar Denpasar.
Anggaran dan Dukungan Program
Dinas Pariwisata Kota Denpasar memastikan bahwa wisata dokar gratis ini akan tetap berlanjut hingga tahun depan dengan anggaran sebesar Rp 263 juta. Dana ini digunakan untuk membayar honor delapan kusir dokar, yang masing-masing mendapatkan Rp 350 ribu per hari.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, selain memberikan pengalaman wisata yang unik, program ini juga bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi. "Kami sudah melengkapi dokar dengan audio treatment yang menjelaskan tentang heritage yang dilewati. Harapannya, program ini dapat menggugah masyarakat untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya," ujarnya.
Pelestarian Budaya Melalui Wisata
Riyastiti juga berharap, dengan adanya wisata dokar gratis ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. Situs-situs yang dilalui selama perjalanan menggunakan dokar, seperti kawasan heritage Gajah Mada, diharapkan dapat menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.
"Semoga bisa berdampak pada peningkatan kunjungan ke kawasan heritage Gajah Mada," pungkasnya.
Dengan adanya program wisata gratis ini, diharapkan Denpasar dapat terus melestarikan transportasi tradisional sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya yang dimiliki.
(*)