Langgampos.com - Sumenep – Disela-sela kesibukannya, politisi senior PKB Sumenep sekaligus Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, H. Sami'oeddin, buka suara soal penghargaan Penggiat Literasi Nasional 2025 yang diberikan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur kepada Kadisdik Sumenep, Agus Dwi Saputra.
Menurut H. Sami'oeddin, atau yang akrab disapa H. Sami', tidak ada yang salah dengan pemberian penghargaan itu. Karena mungkin penghargaan diberikan berdasarkan kriteria tertentu, dan mungkin hanya Tuhan dan pihak pemberi yang tahu.
Jika kemudian ada yang bertanya tentang kontribusi dan tolok ukur, H. Sami' minta semua pihak menghormati, karena ini negara demokrasi.
Memang benar adanya. Sebelumnya, mediajatim telah menulis berita tentang beberapa warga yang menanyakan konribusi Kadisdik (20/2/2025). Tidak hanya kontribusi, tetapi ditanyakan juga tentang tolok ukur pemberian penghargaan penggiat literasi tingkat nasional tersebut.
Memang benar adanya. Sebelumnya, mediajatim telah menulis berita tentang beberapa warga yang menanyakan konribusi Kadisdik (20/2/2025). Tidak hanya kontribusi, tetapi ditanyakan juga tentang tolok ukur pemberian penghargaan penggiat literasi tingkat nasional tersebut.
Lebih lanjut H. Sami' mengatakan, warga yang bertanya mungkin benar-benar tidak tahu apa saja kontribusi Kadisdik Sumenep sehingga disebut sebagai pejabat penggiat literasi, dan itu hanya butuh penjelasan saja.
"Tinggal dijelaskan, ini lho kontribusi saya. Gampang, kan?" tutur H. Sami' dengan suara santai.
H. Sami' mengaku senyum-senyum saat membaca berita itu. Apalagi ketika sampai pada penjelasan Kadisdik yang mengatakan bahwa penghargaan yang diperolehnya itu merupakan kerja keras para guru di lingkungan kerjanya.
"Ooo, jadi penghargaan itu diperoleh karena hasil kerja keras guru. Itu adalah pengakuan yang jujur," komentar H. Sami' dengan suara datar.
H. Sami' berpendapat, jika penghargaan itu memang hasil kerja keras guru, seharusnya yang menerima penghargaan adalah guru, atau Bupati Sumenep sebagai pejabat tertinggi di Kabupaten Sumenep.
"Kadisdik dan para guru itu kan anak buah Bupati?" seloroh H. Sami'.
"Apa yang terjadi sudah terjadi, mau apa lagi? Pesan saya kepada Kadisdik Sumenep, jika ada yang bertanya lagi tentang kontribusi dirinya sendiri dalam menggerakkan kegiatan literasi, tinggal jelaskan saja dengan rinci," pungkasnya dengan penuh senyum.
"Tinggal dijelaskan, ini lho kontribusi saya. Gampang, kan?" tutur H. Sami' dengan suara santai.
H. Sami' mengaku senyum-senyum saat membaca berita itu. Apalagi ketika sampai pada penjelasan Kadisdik yang mengatakan bahwa penghargaan yang diperolehnya itu merupakan kerja keras para guru di lingkungan kerjanya.
"Ooo, jadi penghargaan itu diperoleh karena hasil kerja keras guru. Itu adalah pengakuan yang jujur," komentar H. Sami' dengan suara datar.
H. Sami' berpendapat, jika penghargaan itu memang hasil kerja keras guru, seharusnya yang menerima penghargaan adalah guru, atau Bupati Sumenep sebagai pejabat tertinggi di Kabupaten Sumenep.
"Kadisdik dan para guru itu kan anak buah Bupati?" seloroh H. Sami'.
"Apa yang terjadi sudah terjadi, mau apa lagi? Pesan saya kepada Kadisdik Sumenep, jika ada yang bertanya lagi tentang kontribusi dirinya sendiri dalam menggerakkan kegiatan literasi, tinggal jelaskan saja dengan rinci," pungkasnya dengan penuh senyum.
(*)