Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Peduli Bulan Puasa, BEM Unija Tetap Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPRD Sumenep

March 20, 2025 Last Updated 2025-03-20T14:11:17Z
Tak Peduli Bulan Puasa, BEM Unija Tetap Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPRD Sumenep



langggampos.com - Sumenep – Tak peduli bulan puasa, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Wiraraja (Unija) tetap menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumenep pada Kamis (20/03/2025)

Unjuk rasa tersebut mambawa empat empat isu nasional dan daerah, mulai dari RUU perampasan aset hingga Ketua DPRD Sumenep yang dinialai antidemokrasi.

Aksi berujung tegang karena tak satu pun anggota DPRD yang bersedia menemui mereka.

Para mahasiswa menyoroti sikap Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, yang sejak terpilih pada 2024 disebut enggan menerima audiensi dari mahasiswa Unija.

Mereka menilai sikap tersebut sebagai bentuk antidemokrasi dan menuntut agar Ketua DPRD Sumenep segera mundur dari jabatannya jika tidak mampu berdialog dengan rakyat.

Dalam orasinya, mahasiswa membawa empat tuntutan utama. Pertama, mereka mendesak DPRD Sumenep untuk segera menggelar rapat paripurna guna membahas pergantian Ketua DPRD. 

Kedua, mereka meminta DPRD membuka pembahasan pemangkasan dan pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara terbuka serta segera mengesahkannya.

Selain itu, mahasiswa juga meminta DPRD Sumenep untuk mendesak DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset guna mempercepat pemberantasan korupsi. 

Tuntutan terakhir mereka adalah mendesak DPR RI agar menolak RUU TNI.

Ketegangan meningkat saat mahasiswa menduga pimpinan DPRD hanya mencari alasan untuk menghindari pertemuan dengan mereka.

“Setiap kali kami ingin beraudiensi, alasannya selalu sama: pimpinan DPRD sedang berada di luar kota,” teriak salah satu orator aksi.

Karena tidak ada satu pun anggota dewan yang bersedia menemui mereka, mahasiswa mencoba menerobos masuk ke dalam gedung.

Aksi dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan sempat terjadi. Mereka bersikeras ingin memastikan keberadaan Ketua DPRD di luar kota atau hanya menghindari pertemuan.

Di tengah ban bekas yang yang sudah dikabar, mahasiswa Unija memberikan ultimatum bahwa jika tuntutan mereka tidak direspons, mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Jika Ketua DPRD tetap menutup diri dan tidak bersedia menemui mahasiswa, maka kami akan terus melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas salah satu peserta aksi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Ketua DPRD Sumenep terkait tuntutan mahasiswa tersebut.

(*)
close