Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Emas Tembus USD 3.000, Akankah Terus Naik?

April 01, 2025 Last Updated 2025-03-31T17:01:19Z
Harga Emas Tembus USD 3.000, Akankah Terus Naik?



langgampos.com - Harga emas terus menunjukkan tren penguatan signifikan sepanjang pekan keempat Maret 2025, bahkan sempat mendekati level USD 3.100 per ons setelah berhasil menembus level psikologis USD 3.000.

Ketidakpastian ekonomi global, kebijakan tarif impor, dan tekanan inflasi menjadi faktor utama yang mendorong investor beralih ke emas sebagai safe haven.

Berdasarkan data Kitco News (31/3/2025), harga emas di pasar spot dibuka pada Senin di kisaran USD 3.024 per ons. Meski sempat terkoreksi mendekati USD 3.000 pada sesi perdagangan Amerika Utara, permintaan yang tinggi kembali mendorong kenaikan hingga pertengahan pekan.

Pergerakan signifikan terjadi pada Rabu malam (26/3), saat pedagang Asia mendorong harga emas ke USD 3.037 per ons. Setelah sedikit koreksi, emas kembali menguat didukung permintaan dari pasar Eropa dan mencapai USD 3.055 per ons pada Kamis pagi.

Survei mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas analis tetap optimis terhadap prospek harga emas dalam waktu dekat. Dari 20 pakar yang berpartisipasi, 85% (15 analis) memprediksi kenaikan lebih lanjut, sementara hanya 5% (1 analis) yang memperkirakan penurunan. Sisanya, 10% (2 analis), memperkirakan harga akan konsolidasi.

Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, menyatakan:

"Emas masih dalam tren kuat, didukung ketidakpastian global. Level USD 3.000 telah ditembus, dan secara teknikal, momentum masih positif."

Namun, ia mengingatkan potensi volatilitas menjelang pengumuman kebijakan tarif impor oleh Presiden Trump pada 2 April.

Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menambahkan:

"Permintaan emas masih kuat, baik dari bank sentral, konsumen Tiongkok, maupun investor Amerika Utara. Pasar belum sepenuhnya menyerap seluruh potensi kenaikan."

Sementara itu, Rich Checkan dari Asset Strategies International menegaskan bahwa kenaikan harga emas belum menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Pekan depan, pasar akan menyoroti dua peristiwa kunci:
  1. Pengumuman kebijakan tarif perdagangan global oleh pemerintahan Trump (Rabu, 2/4).
  2. Laporan penggajian non-pertanian AS (NFP) bulan Maret (Jumat, 4/4).

Kedua faktor ini berpotensi memicu lonjakan permintaan emas jika menambah ketidakpastian pasar. Data ekonomi lain seperti ISM Manufacturing PMI, JOLTS, ADP Employment, dan klaim pengangguran mingguan juga akan menjadi katalis pergerakan harga.

Dalam jajak pendapat Kitco, 64% (129 responden) investor ritel memprediksi kenaikan harga emas, sementara 19% (39 responden) memperkirakan penurunan. Sebanyak 17% (34 responden) memproyeksikan harga akan stabil.

James Stanley, Ahli Strategi Senior di Forex.com, menyimpulkan:

"Selama ketegangan geopolitik dan ekonomi global belum mereda, emas akan tetap menjadi pilihan utama investor."

Dengan berbagai faktor pendukung, tren kenaikan emas diprediksi masih berlanjut—meski investor perlu waspada terhadap volatilitas jangka pendek

(*)
close