langgampos.com - Sumenep – H. Dul Siam, Wakil Ketua DPRD, minta Pemkab Sumenep intensifkan inovasi karena pencapaian PAD setiap tahun belum terlalu siginifikan kenaikannya (3/3/2-25).
Menurut politisi PKB ini, kondisi tersebut membuat APBD Sumenep rentan terhadap turbulensi keuangan jika terjadi pemangkasan dana tansfer dari pemerintah pusat.
Ia mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk segera mengambil langkah inovatif guna meningkatkan PAD dan mengurangi ketergantungan fiskal pada dana transfer pusat.
Data menunjukkan, tahun 2025 kekuatan APBD Sumenep sebesar Rp2,83 triliun, dan sekitar 87% atau Rp2,26 triliun berasal dari dana transfer pusat.
Sementara itu, PAD Sumenep hanya menyumbang Rp318 miliar, dengan tambahan pendapatan lain-lain sebesar Rp12,5 miliar.
Menurut Dul Siam, Angka sekecil itu dinilai masih jauh dari ideal untuk membangun kemandirian fiskal daerah.
“Daerah kita sangat bergantung pada pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemkab Sumenep harus mulai mengintensifkan inovasi yang mampu meningkatkan PAD,” jelas Dul Siam.
Sebelumnya, Banggar DPRD Sumenep telah memanggil TAPD dan OPD terkait untuk membahas progres peningkatan PAD.
Dalam rapat tersebut, Banggar menyoroti grafik PAD yang tampak seperti stagnan dan mendorong agar target minimal Rp350 miliar bisa tercapai.
“Kami akan melakukan evaluasi pada bulan April mendatang untuk melihat sejauh mana progres peningkatan PAD yang sudah dicapai,” tutur Dul Siam.
Lebih jauh Dul Siam menyebut bahwa Sumenep memiliki potensi besar yang belum tergarap secara maksimal, terutama di sektor pariwisata.
Ia meyakini, dengan optimalisasi pengelolaan destinasi wisata, peningkatan investasi daerah, serta inovasi dalam pengelolaan sumber pendapatan, PAD Sumenep bisa meningkat secara signifikan.
“Dibutuhkan lompatan besar untuk menggali potensi daerah yang ada. Jika kita serius meningkatkan PAD, maka ketergantungan terhadap dana pusat bisa dikurangi, sehingga Sumenep lebih mandiri secara fiskal,” pungkasnya.
Pemkab Sumenep diharapkan segera merespons seruan DPRD ini dengan langkah konkret, mengingat pentingnya kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan.
(*)
“Daerah kita sangat bergantung pada pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemkab Sumenep harus mulai mengintensifkan inovasi yang mampu meningkatkan PAD,” jelas Dul Siam.
Sebelumnya, Banggar DPRD Sumenep telah memanggil TAPD dan OPD terkait untuk membahas progres peningkatan PAD.
Dalam rapat tersebut, Banggar menyoroti grafik PAD yang tampak seperti stagnan dan mendorong agar target minimal Rp350 miliar bisa tercapai.
“Kami akan melakukan evaluasi pada bulan April mendatang untuk melihat sejauh mana progres peningkatan PAD yang sudah dicapai,” tutur Dul Siam.
Lebih jauh Dul Siam menyebut bahwa Sumenep memiliki potensi besar yang belum tergarap secara maksimal, terutama di sektor pariwisata.
Ia meyakini, dengan optimalisasi pengelolaan destinasi wisata, peningkatan investasi daerah, serta inovasi dalam pengelolaan sumber pendapatan, PAD Sumenep bisa meningkat secara signifikan.
“Dibutuhkan lompatan besar untuk menggali potensi daerah yang ada. Jika kita serius meningkatkan PAD, maka ketergantungan terhadap dana pusat bisa dikurangi, sehingga Sumenep lebih mandiri secara fiskal,” pungkasnya.
Pemkab Sumenep diharapkan segera merespons seruan DPRD ini dengan langkah konkret, mengingat pentingnya kemandirian fiskal untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan.
(*)
Source: 1