langgampos.com - SUMENEP – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Virzannida Busyro, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan, khususnya dalam mencegah penularan penyakit tuberkulosis (TBC).
Menurutnya, angka penderita TBC di Sumenep masih tergolong tinggi dengan total 551 kasus, terdiri dari 27 kasus anak-anak dan 524 kasus orang dewasa.
Untuk menekan angka tersebut, Virzannida mendorong masyarakat agar rutin memeriksakan kesehatan, terutama jika mengalami gejala yang mengarah pada TBC.
Ia juga menekankan pentingnya menjalani terapi pencegahan TBC sebagai langkah awal untuk cegah penyakit TBC sejak dini.
“Kalau mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan menurun, nafsu makan hilang, atau sering berkeringat di malam hari, sebaiknya segera lakukan screening ke puskesmas atau klinik,” imbau politisi perempuan dari PKB itu, Jumat (11/04/2025), dikutip dari Penamadura.com.
Virzannida menegaskan bahwa TBC bukanlah penyakit yang memalukan atau harus disembunyikan.
“Kalau mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan menurun, nafsu makan hilang, atau sering berkeringat di malam hari, sebaiknya segera lakukan screening ke puskesmas atau klinik,” imbau politisi perempuan dari PKB itu, Jumat (11/04/2025), dikutip dari Penamadura.com.
Virzannida menegaskan bahwa TBC bukanlah penyakit yang memalukan atau harus disembunyikan.
Ia justru mengingatkan bahwa keterlambatan dalam penanganan bisa meningkatkan risiko penularan kepada orang-orang terdekat.
“Kalau tidak ditangani segera, bukan hanya berbahaya bagi diri sendiri, tapi juga bisa membunuh perlahan orang-orang di sekitar,” katanya.
Dalam perannya sebagai mitra Dinas Kesehatan, Komisi IV DPRD Sumenep turut aktif mendukung berbagai program terapi pencegahan TBC.
Dalam perannya sebagai mitra Dinas Kesehatan, Komisi IV DPRD Sumenep turut aktif mendukung berbagai program terapi pencegahan TBC.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan mendorong pelaksanaan imunisasi BCG pada anak-anak sebagai upaya perlindungan sejak dini.
“Salah satunya melalui imunisasi BCG, agar anak-anak memiliki daya tahan tubuh terhadap TBC,” ujarnya.
Virzannida juga mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan Sumenep dan para kader anti TBC yang aktif menjaring dan mengedukasi warga.
“Salah satunya melalui imunisasi BCG, agar anak-anak memiliki daya tahan tubuh terhadap TBC,” ujarnya.
Virzannida juga mengapresiasi kinerja Dinas Kesehatan Sumenep dan para kader anti TBC yang aktif menjaring dan mengedukasi warga.
Ia menyebut, meningkatnya temuan kasus bukan berarti program gagal, melainkan menunjukkan bahwa upaya pelacakan dan skrining sudah berjalan dengan baik.
“Kalau sekarang banyak kasus ditemukan, itu tandanya kader-kader kita bekerja. Mereka berhasil menjaring dan memberikan edukasi,” ucapnya.
Pemeriksaan dini dan pelaksanaan terapi pencegahan TBC dinilai sangat penting untuk cegah penyakit TBC berkembang dan menyebar.
“Kalau sekarang banyak kasus ditemukan, itu tandanya kader-kader kita bekerja. Mereka berhasil menjaring dan memberikan edukasi,” ucapnya.
Pemeriksaan dini dan pelaksanaan terapi pencegahan TBC dinilai sangat penting untuk cegah penyakit TBC berkembang dan menyebar.
Upaya ini harus dilakukan secara masif dengan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, agar Sumenep bisa terbebas dari ancaman TBC.
(*)